KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya, mungkin kami tidak akan
sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah
ini di susun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan walaupun
masih ada kesalahan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ustadz. H. Udi Yuliarto,MA yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ustadz. H. Udi Yuliarto,MA yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada kami dan teman sekelas. Walaupun makalah ini memiliki kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik.. Terima kasih.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PEMBAHASAN
A.
Pembukuan Hadith secara Resmi
BAB
II PENUTUP
A.
Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PEMBAHASAN
A. HADIST PADA ABAD KE 2 HIJRIYAH MASA PENULISAN DAN
PEMBUKUAN HADIST SECARA RESMI
Pada priode ini hadist nabi mulai di
tulis dan di kumpulkan secara resmi. Umar bin abdul alazis salah seorang
khalifah dari dinasti bani umayah yang mulai memerintah di penghujung abad
pertama hijriyah, merasa perlu untuk mengambil langkah-langkah bagi
penghimpunan dan penulisan hadist secara resmi, yang selama ini berserakan di
dalam catatan dan hapfalan para sahabat dan tabi’in. hal tersebut dirasakannya
begitu mendesak karena pada masa itu wilayah kekuasaan islam telah meluas
sampai kedaerah-daerah di luar jazirah Arabia, di samping para sahabat itu
sendiri, yang hafalan dan catatan pribadi mereka mengenai Hadist nabi merupakan
sumber rujukan bagi ahli hadist ketika itu, sebagian besar telah meninggal
dunia karena factor usia dan akibat banyaknya akibat peperangan. Dan pada masa
itu, yaitu awal pemerintahan Umar bin abdul aziz, Hadist masih belum di bukukan
secara resmi.
1. Faktor – factor yang mendorong pengumpulan dan
pengkodifikasian Hadis.
Ada
beberapa factor yang mendorong Umar bin abd al-azis mengambil dan para
pembantunya untuk mengumpulkan dan menuliskan hadist, diantaranya adalah :
Pertama, tidak adanya lagi penghalang untuk
menuliskan dan membukukan hadist, yaitu kekhawatiran bercampurnya hadist dengan
alquran ketika itu telah dibukukan dan di sebarluaskan.
Kedua, munculnya kekhwatiran akan hilang
dan lenyapnya karena banyaknya para sahabat yang meninggal dunia akibat usia
lanjut atau
Ketiga, semakin maraknya kegiatan pemalsuan hadist yang dilatarbelakangi oleh
perpecahan politik dan perbedaan mahzab di kalangan umat islam. Keadaan ini
apabila di biarkan terus menerus akan setelah melalui seleksi yang ketat yang
harus segera di lakukan.
Keempat, karena semakin luasnya daerah
kekuasaan islam disertai dengan semakin banyak dan kompleknya permasalahan yang
dihadapi oleh umat islam, maka hal tersebut menuntut mereka mendapatkan petunjuk
- petunjuk dari hadist nabi saw, selain petunjuk Al- Qur’an sendiri.
2.Pelaksanaan
Kodifikasi Hadis atas Perintah Umar bin Abd al –
Aziz.
Umar bin Abd al – Aziz yang
memprakarsai pengumpulan hadis secara resmi dan dalam jangkauan yang lebih
luas. Hal tersebut dikarenakan posisinya sebagai khalifah dapat memerintahkan
kepada para gubernurnya untuk melaksanakan tugas pengumpulan dan
pengkodifikasin hadis.
Abu Bakar Muhammad ibn ‘Amr ibn Hazm
( w. 117 H ), gubernur di Madinah , adalah diantara gubernur yang menerima
intruksi Umar bin Abd al – Aziz untuk mengumpulkan hadis. Dalam intruksinya
tersebut, Umar memerintahkan Ibn Hazm untuk menuliskan dan mnegumpulkan Hadis
yang berasal dari :
a.
Koleksi Ibn Hazm sendiri
b.
Amrah binti ‘Abd al – Rahman ( w.98 H ), seorang faqih, dan
muridnya, Sayyidah ‘A’isyah r.a.,
c. Al – Qasim ibn Muhammad ibn Abu Bakar al –
Shiddiq
( w 107 H ),seorang pemuka tabi’in dan
salah seorang dari Fuqaha
Yang tujuh.
Muhammad ibn Syihab al – Zuhri ( w 124
H ), seorang ulama besar di Hijaz dan Syam. Setelah masa Ibn Hazm dan Al –
Zuhri muncullah para Ulama Hadis yang berperan dalam menghimpun dan menuliskan
Hadis di beberapa kota yang telah dikuasai Islam. Seperti ‘Abd al – Malik ibn
“Abd al – Aziz ibn Juraij al – Bashri ( 80-150 H/669 – 767 M ) di Mekah, Malik
ibn Anas ( 93-179 H/ 703-798 M ), dan Muhammad ibn Ishaq ( w 151 H / 768 M ) di
Madinah, Al – Rabi’ ibn Shabih ( w 160 H ), Sa’id ibn Abi Arubah ( w 156 H ),
dan Hammad ibn Salamah ( w 167 H ) di Basrah; Sufyan al – Tsauri ( w 97 – 161 H
) di Kufah; Khalid ibn Jamil al – Abdi dan Ma’mar ibn Rasyid ( 95 – 153 H ) di
Yaman; Abd al – Rahman ibn Amr Al – Auza’I ( w 88 – 57 H ) di Syam; ‘Abdullah
ibn al – Mubarak ( 118 – 181 H ) di Khurasan ; Hasyim ibn Basyir ( 104 – 183 H
) di Wasith; Jarir ibn Abd al – Hamid ( 110 – 188 H ) di Rei ;’ dan ‘Abdullah
ibn Wahab ( 125 – 197 H ) di Mesir.
4.
Kitab – kitab Hadis pada abad ke- 2 Hijriah
Kitab –kitab yang merupakan hasil
kodifikasi pada abad ke – 2 H yang masih dijumpai sampaik sekarang dan banyak
dirujuk oleh para Ulama adalah :
a. Kitab Al – Muwaththa’, yang
disusun oleh Imam Malik ataspermintaan Khalifah Abu Ja’far al – Manshur.
b.
Musnad Al – Syafi’I, karya Imam Al – Syafi’I,yaitu berupa
kumpulan hadis yang terdapat dalam kitab Al – Umm.
c. Mukhtaliful Hadis,karya Imam
Syafi’I yang isinya mengandungpembahasan tentang cara menrima Hadis sebagai
hujjah dan cara mengkompromikan Hadis yang kelihatannya kontradiktif satu sama
lain.
d. Al – Sirat al – Nabawiyyah,;
oleh Ibn Ishaq. Isinya antara lain tentang perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW
dan peperangan yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW.
5.
Ciri dan sistem pembukuan Hadis pada abad ke – 2 H
Di
antara cirri kitab hadis yang di tulis pada abad ke – 2 H ini adalah ;
a. Kitab – kitab Hadis pada abad ini menghimpun
Hadis – hadis Rasulullah SAW serta fatwa – fatwa Sahabat dan Tabi’in. Yang
hanya menghimpun Hadis – hadis Nabi Muhammad SAW adalah kitab yang disusun oleh
Ibn Hazm. Hal ini sejalan dengan intruksi dari Khalifah Umar ibn Abd al – Aziz
yang berbunyi ;
لَا
تَقْبَلْ إِلاَّ حَدِيْثَ الرَّسُوْ لِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ
“Jangan lah kamu
terima selain dari Hadis Nabi Muhammad SAW”.
b. Himpunan Hadis pada masa ini masih
bercampurbaur antara berbagai topic yang ada, seperti yang mneyangkut bidang Tafsir,Sirah,
Hukum, dan sebagainya; dan belum dihimpun berdasarkan topic tertentu.
c. Di dalam kitab Hadis pada periode ini belum
dijumpai pemisahan antara Hadis yang berkualitass Shahih ,Hasan ,Dhaif;;.
BAB
II
PENUTUP
Kesimpulan
Pada priode ini hadist-hadist nabi saw
itu mulai di tulis dan dikumpulkan pada masa umar bin abdul aziz dari
pemerintaha dinasti bani umayah dan hadist itu di tulis dan di kumpulkan secara
resmi pada abad penghujung hijriyah.
Kemudian adapun factor-faktor di dalam
pengkodifikasian ini adalah yang kekhawatiran akan bercampurnya antara hadist
dan alqur’an, karena alqur’an pada saat itu sudah menyebarluas, munculnya juga
kekhawatiran akan hilang atau lenyapnya hadist tersebit di karenakan pada saat
itu juga banyak para sahabat yang telah meninggal dunia, semakin banyaknya
pemalsuan hadist yang di latarbelakangi oleh kepentigan politik dan perbedaan
mahzab di kalangan umat islam, karena semakin luasnya daerah kekuasaan islam di
sertai dengan semakin banyak dan kompleknya permasalahan yang di hadapi umat
islam.
DAFTAR
PUSTAKA
Nama
; DR. NAWIR YUSLEM, MA. PT SUMBER WIDIYA . 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar